Assalamualaikum!
How's your day? Hopefully semua dalam perlindungan Allah jua...Ameenn!! Well, i've been stuck at home eversince exam's over. Trying to apply for jobs...mudahan ada rezeki. Since we are still in Raya Haji mood, i think its best to talk about some history of Hari Raya Haji/korban.
Selamat Hari Raya Korban to all muslims…I hope I’m not that late. Well, cakap pasal korban ani let us dig in the history behind raya korban. As we all know, raya korban ani or we called it “The Sacrifies” is pengorbanan Nabi Ibrahim and his son, Nabi Ismail Alaihi Salam. In which Nabi Ismail is about to dijadikan korban and kerelaannya disebabkan oleh ketakwaan kepada Allah. And also ketaatan ayahnya Nabi Ibrahim kepada Allah Aza Wajalla. Masya Allah!
If tani fikirkan balik, erti pengorbanan yang sebenar adalah apa??
Nabi Ibrahim sanggup kan korbankan anaknya, darah dagingnya sendiri pasal apa…pasal semata-mata kerana ketaatannya kepada Allah. Kerana cintanya Nabi Ibrahim kepada Allah. Kalau tani sanggup kan tu? Well, we are not in any position to compare ourselves with tahap keimanan Nabi Ibrahim. Tahap iman durang atu jauh lebih tinggi daripada kitani semua. Yang kitani dapat buat ialah fikirkan balik pengorbanan kitani selama ani as hamba Allah di muka bumi. Apa pengorbanan yang sudah kitani buat?? Nabi Ibrahim diuji catu...ktani cemana? Segala mcm dugaan yg ktani hadapi di muka bumi ani nda ternilai or not comparable berbanding dengan ujian mereka... Let us muhasabah diri kitani. Ktani pun masih berungut if ada dugaan, nda sabarlah . . . lupa kitani bahawa atu pun sebahagian daripada nikmat yg Allah beri arah kitani.
“Kejayaan memerlukan pengorbanan”, I have no doubt in that. In order to achieve the success that all of us been dreaming of, we tend to sacrifice our time, our effort and lots more to think of. When I said time here, it means that our time spends on studying; researching . . . didn’t we all sacrifice? Well, we could have gone shopping, or playing games, or even exchange stories with friends, hang out and stay out late and so forth. But we chose not to…why? Because we want to achieve the success which we have dream of so we kept all those things which will interfere with the results latter aside. Well, kejayaan or success will not work if we just work hard on the effort maksudnya kejayaan nda akan datang if tani usaha saja… After we work hard, don’t forget to pray to Allah. Kan slalu lapas tani usaha yang penting banyakkan berdoa and bertawakkal kepada Allah. We pray so that all our efforts will pay off in the end…all our hard works will result in great success at the end of the day. Ameenn!!
Well, that was only sacrifices in success view…balum lagi other views…not all yet. If I were to talk about it…it would be very long. So just hear it from the others’ views. All are welcome to point out their views here…
“Semua yang baik hanya dari Allah, dan semua yang kurang baik datang dari diri saya sendiri due to my lack of knowledge . . . please guide me :)” Let us muhasabah diri kitani sendiri and also myself . . . cukupkah pengorbanan kitani selama ani??
This is taken from some part of an article:
"Tiada Cinta Tanpa Pengorbanan" - iluvislam.com
Cinta Nabi Ibrahim kepada Sang Pencipta mengorbankan si anak yang sangat dikasihinya,
Cinta Nabi Ismail menundukkan jiwa seorang bapa untuk redha pada ketentuan dariNya,
Bagaimana pula dengan cinta kita?
Mampukah kita mengorbankan segala harta dan masa
Apatah lagi jika yang menjadi taruhan adalah nyawa
Sungguh, kita umat akhir zaman yang lalai dengan dunia
Sehingga lupa kepada cinta kepada Pencipta
Masa dibazirkan dengan berhibur dan duduk bersahaja
Harta menjadi aset untuk berlumba siapa yang lagi kaya
Bila ditanya bila nak bertaubat,jawabnya bersahaja
Tunggu nanti bila meningkat tua
Sia-sia lah separuh usia amanah dari Yang Esa.
Cinta Nabi Ismail menundukkan jiwa seorang bapa untuk redha pada ketentuan dariNya,
Bagaimana pula dengan cinta kita?
Mampukah kita mengorbankan segala harta dan masa
Apatah lagi jika yang menjadi taruhan adalah nyawa
Sungguh, kita umat akhir zaman yang lalai dengan dunia
Sehingga lupa kepada cinta kepada Pencipta
Masa dibazirkan dengan berhibur dan duduk bersahaja
Harta menjadi aset untuk berlumba siapa yang lagi kaya
Bila ditanya bila nak bertaubat,jawabnya bersahaja
Tunggu nanti bila meningkat tua
Sia-sia lah separuh usia amanah dari Yang Esa.
Thank you for your time reading . . . if you want to add more you are more than welcome! :)
Sebagai renungan:
'Maka ketika anaknya itu sampai (ke peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?. Anaknya menjawab: Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar.Setelah keduanya berserah bulat-bulat (menjunjung perintah Allah itu) dan Nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya di atas tompok tanah, (Kami sifatkan Ibrahim dengan kesungguhan azamnya itu telah menjalankan perintah Kami),'
(As-Saaffat:102-103)
(As-Saaffat:102-103)
No comments:
Post a Comment
Any comments? :D